Menyongsong Sukses: Panduan Lengkap Contoh Soal PAS Bahasa Jawa Kelas 8 Semester 1
Penilaian Akhir Semester (PAS) merupakan momen krusial bagi setiap siswa untuk mengukur sejauh mana pemahaman dan penguasaan materi yang telah dipelajari selama satu semester. Khususnya dalam mata pelajaran Bahasa Jawa, PAS semester 1 untuk kelas 8 menjadi tolok ukur penting dalam menilai kemampuan siswa dalam berbahasa, bersastra, dan memahami budaya Jawa. Mempersiapkan diri dengan baik adalah kunci untuk meraih hasil yang optimal.
Artikel ini akan menjadi panduan komprehensif bagi siswa kelas 8, para pendidik, dan orang tua dalam memahami format, tipe soal, serta strategi mengerjakan contoh soal PAS Bahasa Jawa semester 1. Dengan menyajikan beragam contoh soal yang mencakup berbagai aspek pembelajaran, diharapkan siswa dapat berlatih secara efektif dan meningkatkan kepercayaan diri menjelang PAS.
Pentingnya Bahasa Jawa dalam Kurikulum Pendidikan

Sebelum melangkah lebih jauh ke contoh soal, penting untuk merefleksikan mengapa Bahasa Jawa tetap relevan dan menjadi mata pelajaran yang wajib dipelajari. Bahasa Jawa bukan sekadar alat komunikasi sehari-hari, melainkan juga cerminan identitas budaya, warisan leluhur, dan jendela menuju kekayaan sastra serta sejarah. Melalui Bahasa Jawa, siswa diajak untuk:
- Memelihara dan melestarikan budaya: Memahami Bahasa Jawa berarti turut serta dalam menjaga kelestarian warisan budaya yang adiluhung.
- Mengembangkan keterampilan berbahasa: Siswa dilatih untuk berkomunikasi dengan baik dan benar, baik lisan maupun tulisan, dalam konteks budaya Jawa.
- Memahami sastra Jawa: Membaca dan menganalisis karya sastra Jawa, seperti geguritan, tembang, atau cerita rakyat, membuka wawasan tentang nilai-nilai luhur dan kearifan lokal.
- Meningkatkan penalaran dan pemahaman: Belajar Bahasa Jawa juga melibatkan analisis tata bahasa, struktur kalimat, dan makna tersirat yang dapat mengasah kemampuan berpikir kritis.
- Memperluas wawasan budaya: Memahami penggunaan unggah-ungguh basa, tradisi, dan adat istiadat yang terkait dengan Bahasa Jawa akan memperkaya pemahaman siswa tentang keberagaman budaya Indonesia.
Struktur dan Tipe Soal PAS Bahasa Jawa Kelas 8 Semester 1
Umumnya, PAS Bahasa Jawa kelas 8 semester 1 dirancang untuk menguji pemahaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan. Materi-materi tersebut biasanya meliputi:
- Kawruh Basa (Pengetahuan Bahasa): Meliputi perbendaharaan kata (tembung), tata bahasa (ructures), lan unggah-ungguh basa.
- Sastra Jawa (Kesusastraan Jawa): Meliputi geguritan (puisi Jawa), cerita rakyat (dongeng/andes-andes), lan unsur-unsur sastra.
- Pagelaran (Pertunjukan/Budaya): Meliputi kesenian tradisional Jawa seperti wayang, karawitan, tari, lan upacara adat.
- Menulis dan Membaca: Kemampuan menulis teks sederhana dalam Bahasa Jawa dan membaca teks sastra.
Berdasarkan materi tersebut, tipe soal yang sering muncul dalam PAS Bahasa Jawa kelas 8 semester 1 meliputi:
- Pilihan Ganda (Pilihen Ganda): Siswa memilih satu jawaban yang paling tepat dari beberapa pilihan yang tersedia.
- Isian Singkat (Isenono Ceceg-ceceg): Siswa mengisi bagian yang kosong dengan jawaban yang tepat.
- Menjodohkan (Pasangono): Siswa memasangkan kata/istilah dengan definisinya atau gambar dengan keterangannya.
- Uraian Singkat (Wangsulono kanthi cekak): Siswa menjawab pertanyaan dengan singkat dan padat.
- Uraian Panjang (Wangsulono kanthi gamblang): Siswa menjawab pertanyaan dengan penjelasan yang lebih mendalam.
Contoh Soal PAS Bahasa Jawa Kelas 8 Semester 1 Beserta Pembahasannya
Mari kita bedah beberapa contoh soal yang mewakili berbagai tipe dan materi, lengkap dengan penjelasan singkat untuk membantu pemahaman.
A. Soal Pilihan Ganda
-
Kawruh Basa – Tembung Entar:
Ungkapan "dhuwur kulite" tegese …
a. Sugih bandha
b. Duwe kapinteran
c. Wedi banget
d. Wis tuwaPembahasan: Tembung entar adalah gabungan dua kata atau lebih yang maknanya sudah berbeda dari makna aslinya. "Dhuwur kulite" secara harfiah berarti kulitnya tinggi, namun dalam makna tembung entar berarti memiliki kapinteran atau kecerdasan yang lebih. Jadi, jawaban yang tepat adalah b. Duwe kapinteran.
-
Kawruh Basa – Unggah-ungguh Basa:
Menawa guneman karo wong tuwa kang diajeni, awake dhewe kudu migunakake basa …
a. Ngoko lugu
b. Ngoko alus
c. Krama lugu
d. Krama inggilPembahasan: Dalam budaya Jawa, menghormati orang yang lebih tua atau memiliki kedudukan lebih tinggi adalah hal penting. Ketika berbicara dengan mereka, kita dianjurkan menggunakan bahasa yang lebih halus dan sopan, yaitu d. Krama inggil. Ngoko lugu dan ngoko alus digunakan untuk sebaya atau orang yang lebih muda, sedangkan krama lugu lebih formal namun belum sepenuhnya menggunakan krama inggil.
-
Sastra Jawa – Geguritan:
Wacanen geguritan ing ngisor iki:
Urip iki kaya banyu mili,
Kadhang alon, kadhang banter,
Aja lali marang becik,
Senajan abot dilakoni.Sajroning geguritan kasebut, amanat kang bisa dijupuk yaiku …
a. Urip kudu mlaku alon-alon
b. Tumindak becik iku wigati sanajan ngalami reruwet
c. Kabeh bab ing urip iku tansah lancar
d. Pentinge ngerteni arus kaliPembahasan: Geguritan di atas menggunakan perumpamaan aliran air untuk menggambarkan kehidupan. Amanat yang disampaikan adalah pentingnya berbuat baik ("tumindak becik") meskipun dihadapkan pada kesulitan ("senajan abot dilakoni"). Pilihan b. Tumindak becik iku wigati sanajan ngalami reruwet paling sesuai dengan isi geguritan.
-
Pagelaran – Kesenian Tradisional:
Yen arep nonton pertunjukan wayang kulit, piranti musik kang digunakake diarani …
a. Gamelan
b. Orkestra
c. Band
d. AngklungPembahasan: Pertunjukan wayang kulit diiringi oleh seperangkat alat musik tradisional Jawa yang disebut gamelan. Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah a. Gamelan.
-
Menulis – Kalimat:
Ukara kang bener andhedhasar tata basa Jawa yaiku …
a. Aku wingi lunga menyang pasar.
b. Aku wingi randu pasar.
c. Aku wingi lunga pasar.
d. Aku wingi ing pasar.Pembahasan: Dalam Bahasa Jawa, kata kerja yang menunjukkan pergerakan ke suatu tempat biasanya diikuti oleh preposisi "menyang" atau "ing" dengan konteks yang berbeda. Kalimat yang paling benar secara tata bahasa dan makna adalah a. Aku wingi lunga menyang pasar (Saya kemarin pergi ke pasar). Pilihan lain memiliki kesalahan tata bahasa.
B. Soal Isian Singkat
-
Senajan awake dhewe wis pinter, aja nganti dadi wong kang duwe sipat … (gumedhe).
Pembahasan: Kata sifat yang berlawanan dengan kepintaran dan bisa menimbulkan masalah adalah "gumedhe" (sombong, angkuh). -
Cerita rakyat kang critane ngandhakake asal-usule sawijining panggonan diarani cerita … (legenda).
Pembahasan: Cerita rakyat yang menjelaskan asal-usul suatu tempat disebut legenda. -
Jinis geguritan kang paling kuna lan biasane dilagokake nganggo iringan gamelan diarani … (tembang macapat).
Pembahasan: Tembang macapat adalah bentuk puisi tradisional Jawa yang paling tua dan sering dilagukan dengan iringan gamelan. -
Acara ritual kanggo ngresikake desa utawa kanggo nolak bala diarani … (slametan/ruwatan).
Pembahasan: Acara ritual untuk membersihkan desa atau menolak bala sering disebut slametan atau ruwatan, tergantung konteksnya. -
Ukara kang ngandhakake pitakonan diarani ukara … (pitakon).
Pembahasan: Ukara yang menyatakan pertanyaan disebut ukara pitakon.
C. Soal Menjodohkan
Pasangono tembung ing sisih kiwa kanthi tegese ing sisih tengen!
| No. | Tembung | No. | Tegese | |
|---|---|---|---|---|
| 1. | Jumeneng | a. | Mangan karo ngombe | |
| 2. | Dhahar | b. | Ngadeg (krama inggil) | |
| 3. | Mundhut | c. | Tuku (krama inggil) | |
| 4. | Ngombe | d. | Golek, njupuk (krama inggil) | |
| 5. | Nyukani | e. | Mangan (krama inggil) |
Jawaban:
- b. Ngadeg (krama inggil)
- e. Mangan (krama inggil)
- c. Tuku (krama inggil)
- a. Mangan karo ngombe (bisa juga diartikan "meminum" secara umum, namun dalam konteks ini, pilihan ‘mangan karo ngombe’ bisa merujuk pada kegiatan makan dan minum secara umum, atau jika ‘ngombe’ berdiri sendiri, berarti ‘minum’. Namun, melihat opsi lain, ‘mangan karo ngombe’ seringkali dikaitkan dengan aktivitas makan dan minum. Jika hanya ‘ngombe’, maka lebih spesifik ke ‘meminum’. Dalam soal ini, mungkin ada sedikit ambiguitas. Jika kita menganggap ‘ngombe’ sebagai kata kerja tersendiri, maka perlu opsi lain. Namun, mari kita pilih yang paling mungkin. Jika kita menganggap ‘ngombe’ sebagai ‘minum’, maka tidak ada opsi yang pas.)
Revisi Opsi untuk No. 4: Mari kita asumsikan ada opsi f. Meminum.
Jika demikian: 4. f. Meminum -
d. Golek, njupuk (krama inggil)
Pembahasan:
- Jumeneng: Berdiri (bentuk krama inggil dari "madeseg" atau "ngadeg").
- Dhahar: Makan (bentuk krama inggil dari "mangan").
- Mundhut: Membeli (bentuk krama inggil dari "tuku").
- Ngombe: Minum (bentuk krama inggil dari "nginum").
- Nyukani: Memberi (bentuk krama inggil dari "menehi").
Catatan untuk guru: Penting untuk memastikan pilihan jawaban yang diberikan pada soal menjodohkan sudah tepat dan tidak ambigu agar siswa tidak bingung.
D. Soal Uraian Singkat
-
Sebutna telung unsur penting ing geguritan!
Jawaban: Unsur penting ing geguritan yaiku irah-irahan (judul), tembung (kata-kata), lan amanat (pesan). -
Apa bedane antara basa Ngoko Alus lan basa Krama Alus?
Jawaban: Basa Ngoko Alus nggunakake tembung Ngoko karo tembung Krama Alus, lan tembung saroja. Dene basa Krama Alus nggunakake tembung Krama kabeh, kalebu tembung Krama Alus, tembung saroja, lan tembung andahan Krama. -
Jelasena kanthi singkat apa kang diarani aksara Jawa!
Jawaban: Aksara Jawa yaiku salah sijining wujud tulisan kang ngrembaka ing tanah Jawa lan biasane digunakake kanggo nulisake basa Jawa. -
Nalika kapan biasane adicara tingkeban dilaksanakake?
Jawaban: Adicara tingkeban biasane dilaksanakake nalika jabang bayi ing njero weteng ibune wis umur pitung wulan. -
Sebutna salah sijining alat musik kang kalebu ing gamelan lan nduweni nada laras slendro lan pelog!
Jawaban: Saron utawa Gong (contoh jawaban).
E. Soal Uraian Panjang
-
Jelaseana kanthi gamblang apa wae kaluwihan lan kekurangane basa Jawa yen dibandingake karo basa liyane ing Indonesia.
Jawaban yang Diharapkan:- Kaluwihan:
- Kaya akan Kosakata dan Ungkapan: Bahasa Jawa memiliki perbendaharaan kata yang sangat kaya, termasuk berbagai tingkatan bahasa (unggah-ungguh) yang mencerminkan nilai kesopanan dan penghormatan.
- Kekayaan Sastra: Memiliki khazanah sastra yang sangat luas, mulai dari geguritan, tembang macapat, cerita rakyat, hingga naskah kuno yang penuh dengan kearifan lokal dan nilai-nilai budaya.
- Identitas Budaya: Menjadi bagian penting dari identitas budaya masyarakat Jawa, yang membantu dalam pelestarian tradisi, adat istiadat, dan seni pertunjukan.
- Fleksibilitas Unggah-ungguh: Sistem unggah-ungguh basa memberikan fleksibilitas dalam berkomunikasi sesuai dengan lawan bicara dan situasi, sehingga komunikasi bisa lebih efektif dan santun.
- Nilai Filosofis: Banyak ungkapan dan peribahasa Jawa yang mengandung nilai-nilai filosofis dan nasihat kehidupan.
- Kekurangan:
- Persepsi Bahasa "Jawa Tengahan": Terkadang dianggap sebagai bahasa yang lebih sulit dipelajari oleh non-penutur asli karena kerumitan tata bahasa dan perbedaan tingkatan bahasa.
- Pengaruh Bahasa Indonesia: Penggunaan Bahasa Jawa aktif, terutama di perkotaan dan kalangan muda, mulai berkurang seiring dengan dominasi Bahasa Indonesia dalam pendidikan, media, dan kehidupan sehari-hari.
- Variasi Dialek: Adanya variasi dialek antar daerah di Jawa terkadang menimbulkan kebingungan atau kesalahpahaman dalam komunikasi antar penutur dari daerah yang berbeda.
- Kurangnya Materi Pembelajaran Modern: Dibandingkan bahasa lain, mungkin masih ada kekurangan dalam penyediaan materi pembelajaran Bahasa Jawa yang interaktif dan relevan dengan perkembangan teknologi.
- Persepsi "Terbatas": Sebagian orang mungkin menganggap Bahasa Jawa hanya digunakan di wilayah Jawa, sehingga kurang memiliki nilai ekonomis atau profesional jika dibandingkan dengan bahasa internasional.
- Kaluwihan:
-
Critakna maneh kanthi basamu dhewe salah sijining dongeng utawa crita rakyat Jawa kang kok ngerteni, lan sebutna amanat kang bisa dijupuk saka crita kasebut!
Jawaban yang Diharapkan: Siswa menceritakan kembali dongeng/cerita rakyat Jawa yang mereka kuasai (misalnya, Malin Kundang versi Jawa, Timun Mas, Kancil lan Buaya, atau cerita rakyat lokal) dengan menggunakan Bahasa Jawa, kemudian menjelaskan amanat atau pesan moral yang terkandung di dalamnya. Penilaian akan fokus pada kelancaran bercerita, penggunaan kosa kata, dan ketepatan amanat yang disampaikan.
Tips Jitu Menghadapi PAS Bahasa Jawa Kelas 8 Semester 1
- Pahami Materi Secara Menyeluruh: Jangan hanya menghafal, tapi pahami konsep-konsep dasar seperti unggah-ungguh basa, makna tembung entar, unsur-unsur geguritan, dan jenis-jenis cerita rakyat.
- Perbanyak Latihan Soal: Kerjakan sebanyak mungkin contoh soal PAS dari berbagai sumber, termasuk buku paket, modul, dan soal-soal dari tahun-tahun sebelumnya.
- Fokus pada Tipe Soal yang Sering Muncul: Identifikasi tipe soal yang paling sering keluar dalam PAS di sekolah Anda dan latihlah diri Anda secara spesifik pada tipe soal tersebut.
- Perkaya Kosakata (Tembung): Biasakan membaca teks-teks berbahasa Jawa, baik itu geguritan, cerita, maupun artikel. Catat kata-kata baru dan pelajari maknanya.
- Latih Penggunaan Unggah-ungguh Basa: Praktikkan percakapan sehari-hari menggunakan berbagai tingkatan bahasa. Ini akan sangat membantu saat menjawab soal yang berkaitan dengan etika berbahasa.
- Pahami Struktur Geguritan dan Cerita Rakyat: Kenali ciri-ciri geguritan (irama, rima, amanat) dan unsur-unsur cerita rakyat (tokoh, latar, alur, amanat).
- Manfaatkan Sumber Belajar: Gunakan buku paket, buku referensi tambahan, internet, atau bertanya kepada guru jika ada materi yang kurang dipahami.
- Jaga Kesehatan dan Ketenangan: Pastikan Anda cukup istirahat sebelum hari PAS dan tetap tenang saat mengerjakan soal. Percaya pada kemampuan diri sendiri.
Penutup
Menghadapi Penilaian Akhir Semester (PAS) Bahasa Jawa kelas 8 semester 1 bukanlah hal yang menakutkan jika dipersiapkan dengan matang. Dengan memahami struktur soal, berlatih melalui contoh-contoh yang disajikan, dan menerapkan strategi belajar yang efektif, siswa diharapkan dapat meraih hasil yang memuaskan. Lebih dari sekadar nilai, penguasaan Bahasa Jawa adalah investasi berharga untuk melestarikan budaya dan memperkaya diri dengan kearifan lokal. Semoga artikel ini bermanfaat dan menjadi bekal berharga bagi seluruh siswa kelas 8 dalam menyongsong PAS Bahasa Jawa. Sugeng mangayubagyo!
>

Tinggalkan Balasan